Rabu, 16 Maret 2011



MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR


Motivasi belajar setiap orang satu dengan yang lainnya bisa jadi tidak sama. Biasanya hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang tersebut. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sesuatu oleh orang tuanya. Contoh lainnya seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orang tuanya.

Apa saja sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya ?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis ( physiological needs ) seperti rasa lapar, haus, dan hasrat biologis seksual.
  • Perbedaan rasa aman ( safety needs )  baik secara mental, fisik, dan intelektual.
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi ( love needs ) yang diterimanya.
  • Perbedaan harga diri ( self esteem needs ) contohnya prestise memiliki mobil, rumah mewah, jabatan, pasangan ideal dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri ( self actualization ) yaitu tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.


  Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
·       Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan. Faktor ini paling dahsyat dan sangat menentukan keberhasilan seseorang karena mempunyai kekuatan besar bahkan melebihi kapasitas logika. Segala bentuk halangan dan rintangan bisa cepat teratasi dan terselesaikan dengan baik. Kekurangan dan keterbatasan fasilitas yang ada segera dicarikan jalan keluarnya demi tercapainya prestasi yang diinginkan. Diharapkan kita memiliki motivasi dari “dalam” diri kita.
·       Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal. Yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

  Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan
motivasi belajar kita:
1. Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar.
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah prestasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.

2. Belajar apapun.
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.

3. Belajar dari internet.
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

4. Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif.
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung.  Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada                                            dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.


5. Cari motivator.
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, tokoh, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang / komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

" Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap."
 --William A. Ward

Ditulis : Gunawan Al-Barbasy


Selasa, 08 Februari 2011

     8 jenis kecerdasan yang dimiliki manusia itu, yaitu:
  1. Kecerdasan Linguistik (Bahasa) Kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Penulis, jurnalis, penyair, orator dan pelawak adalah contoh nyata orang yang memiliki kecerdasan ini. Contohnya antara lain Charles Dickens, Abraham Lincoln, T.S. Eliot, Sir Winston Churchill.
  2. Kecerdasan Logis Matematis Kemampuan berfikir (menalar) dan menghitung, berfikir logis dan sistematis. Ini adalah jenis-jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekonom, akuntan, detektif dan para anggota profesi hukum. Contohnya yang terkenal antara lain Albert Einstein, John Dewey.
  3. Kecerdasan Visual-Spasial Kemampuan berfikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan. membayangkan berbagai hal pada mata fikiran Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis. Kita menggunakan kecerdasan ini ketika memiliki citarasa arah, ketika kita berlayar atau menggambar. Contohnya adalah Picasso, Frank Llyod Wright, Columbus.
  4. Kecerdasan Musikal Kemampuan menggubah atau mencipta msuik, serta menjaga ritme. Ini merupakan bakat yang dimiliki oleh para musisi, komposer, dan perekayasa rekaman. Tetapi kebanyakan kita memiliki kecerdasan musikal dasar yang dapat dikembangkan. Bayangkan proses belajar sangat terbantu jika kita menggunakan suatu ritme atau sejenis sajak bermusik (Misalnya, "Satu ditambah satu, sama dengan dua... ")Contohnya Mozart, Leonard Bernstein, Ray Charles.
  5. Kecerdasan Kinestetik-Tubuh Kemampuan menggunakan tubuh kita secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi. Kemampuan ini jelas diperlihatkan untuk mengejar prestasi atletik, seni seperti menari dan akting, atau dalam bidang bangunan dan konstruksi. Anda dapat memasukkan keterampilan membedah dalam kategori ini, tetapi banyak orang yang secara fisik berbakat "bagus melakukan sesuatu dengan tangan mereka"-- tidak mengenal bahwa bentuk kecerdasan ini sama nilainya bagi yang lain.Contohnya Charlie Chaplin, Michael Jordan, Rudolf Nureyev, Tiger Wood.
  6. Kecerdasan Interpersonal Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki para guru yang baik, fasilitator, penyembuh, politisi, pemuka agama, dan waralaba.Contohnya yang terkenal adalah Mahatma Gandhi, Ronald Reagan, Mother Teresa, Oprah Winfrey.
  7. Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan menganalisis-diri dan merenungkan-diri- mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal-benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filosof, penyuluh, pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap bidang. Contohnya adalah Freud, Eleanor Roosevelt, Plato.Dan, pada 1996, Gardner memutuskan untuk menambahkan satu jenis kecerdasan kedelapan (yaitu kecerdasan naturalis), dan, kendatipun banyak pendapat yang menentang, ada godaan untuk menarnbahkan yang kesembilan, yaitu kecerdasan spiritual.
  8. Kecerdasan Naturalis Kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani atau melakukan penelitian biologi. Para petani, para ahli tumbuhan (botanis), konservasi, biologi, lingkungan, semuanya memperlihatkan aspek-aspek kecerdasan ini.
     Nah, dari 8 kecerdasan ini mana yang paling dominan dalam diri Anda? Amati,      dekati dan nikmati kecerdasan itu untuk bisa menjadi besar dan tentu bermanfaat bagi orang lain.

Jumat, 04 Februari 2011

Selamat Datang

Selamat datang di blog ini yang berisi kumpulan artikel tentang materi matematika, sains, dan teknik serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kehadirannya bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.